Awal tahun 1969, The Beatles memulai rencana baru, tetapi tampaknya sudah ada kejenuhan. Sebelumnya, memang telah terjadi persaingan antara John Lennon dan Paul McCartney dalam hal apapun sehingga rentan terjadi perpecahan.

Dan pada saat-saat terakhir, Paul memiliki ide menulis album dan kemudian memainkannya di depan kamera. Ini menjadi awal mula album Let It Be yang menjadi akhir cerita dari The Beatles, band yang beranggotakan Lennon, Paul, George Harrison, dan Ringo Star itu.

Tak ada lagi konser besar, yang ada hanyalah sekadar sedikit lagu untuk album tersebut yang kelak menjadi film. Album Let It Be tampak bermasalah dan sulit dirilis. Terjadi kecekcokan dalam proses pembuatannya.

Tetapi produser The Beatles, George Martin, tidak menyerah. Band ingin membuat album yang lain, namanya Abbey Road. Abbey Road menjadi album terakhir di band tersebut dan mengakhiri bubarnya The Beatles dengan baik.

Paul mengakhiri band legendaris itu pada tahun 1970. Kepada pers, ia menyatakan bahwa dirinya meninggalkan The Beatles “karena bisnis personal dan perbedaan musik,” meskipun hal itu menjadi perdebatan publik. Sikap Paul yang mengakhiri band juga memberikan dampak besar terhadap pembubaran The Beatles.

Baca juga: Seargent Pepper’s: Puncak Kesuksesan The Beatles

**

Setelah bubarnya The Beatles, masing-masing personil membangun karirnya. Dikutip dari The Beatles karya Paul Shifton, setiap personil The Beatles hidup sukses.

Ringo bermain di beberapa film dan melanjutkan beberapa rekaman. Albumnya, Ringo, pada 1973 sukses besar. Ia melakukan tur bersama band-band berkelas. Anak-anak Inggris tahu dan senang dengan Ringo.

George Bahagia ketika jauh dari bayangan Lennon dan Paul. Albumnya, All Things Must Pass, pada 1970, menduduki peringkat satu dunia. George juga tertarik dengan film, tetapi bukan sebagai aktor. Ia memproduksi film Time Bandits dan Monty Python’s Life of Brian.

Pada tahun 1999, seseorang gagal membunuh George di rumahnya. Tetapi dua tahun kemudian, ia meninggal karena sakit.

Paul adalah sosok yang paling sukses. Setelah album McCartney dan Ram sukses di pasaran,  ia membuat band bersama istrinya, Linda, bernama Wings pada tahun 1971.

Wings menjadi band besar pada tahun 1973. Albumnya, Band on the Run, sukses besar. Wings berakhir pada tahun 1981, tetapi Paul secara pribadi terus melanjutkan rekamannya. Hingga tahun 1997, ia dijuluki Sir Paul McCartney karena mendapat gelar ksatria dari Ratu Inggris.

Sementara, Lennon bersama istrinya, Yoko Ono, pindah ke New York. Ia mengerjakan karya bersama istri dan melakukan proyek solo. Karya musiknya, Imagine, menjadi lagu terkenal dan berpengaruh di dunia.

Namun, nasib naas menghampiri Lennon. Tahun 1980, ia ditembak oleh Mark Chapman, fansnya sendiri yang dianggap orang gila.

Baca juga: Ketika Empat Anak Miskin Mendirikan The Beatles

Penulis

  • Agil Kurniadi

    Lulusan Sejarah S1 dan S2 Universitas Indonesia ini merupakan penulis yang bergerak di berbagai isu seperti politik, ekonomi, dan sosial-budaya. Beberapa karyanya tercatat dalam konferensi nasional dan internasional. Ia sempat mempresentasikan karyanya di Universiti Malaya, sebuah universitas terbaik di Malaysia, tentang Reevaluasi Pembangunan di Timor Timur.

    Lihat semua pos

Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hai, ada yang bisa dibantu?