Harold Frederick Shipman yang terkenal  sebagai “Dokter Maut ” adalah salah satu pembunuh berantai terproduktif dalam sejarah Inggris bahkan kisahnya tersohor seantero dunia.

Kehidupannya sangat  paradoks dengan profesinya sebagai seorang dokter yang bersumpah untuk menyelamatkan nyawa tapi malah memakai pekerjaannya untuk merenggut nyawa banyak pasiennya.

Perjalanan hidup dan kejahatannya yang melegenda cukup mengguncang dunia medis serta masyarakat Inggris.

Harold Shipman lahir pada 14 Januari 1946 di Nottingham, Inggris dan tumbuh besar dalam keluarga kelas pekerja yang sangat memperhatikan pendidikan.

Harold dikenal sebagai anak yang cerdas dengan hubungan yang sangat kuat dan dominan dengan ibunya, Vera.

Vera meninggal karena kanker paru-paru ketika Harold masih remaja sehingga meninggalkan bekas mendalam pada dirinya.

Pengalaman yang lama dalam melihat pendertaan ibunya yang dirawat dengan morfin untuk mengurangi rasa sakit mungkin menjadi salah satu pemicu obsesi Harold terhadap kontrol atas hidup dan mati.

Setelah lulus dari sekolah kedokteran di Leeds, Harold memulai kariernya sebagai dokter pada tahun 1970-an dan kemudian menikah dengan Primrose May Oxtoby pada usia muda serta memiliki empat anak.

Karier Harold Shipman berjalan mulus tapi tanda-tanda awal penyimpangan mulai terlihat pada tahun 1975.

Ia ketahuan memalsukan resep petidin, obat penghilang rasa sakit yang sering ia konsumsi sendiri sehingga dipecat dari praktik pertamanya dan didenda.

Walaupun begitu Shipman berhasil memulihkan reputasinya dan melanjutkan karier di Hyde, Greater Manchester.

Di Hyde, ia menjadi dokter yang sangat dihormati dan dipercaya oleh pasiennya karena perangainya yang ramah, perhatian, dan  suka meluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan pasiennya.

Namun ada sisi lain di balik citra tersebut. Shipman diketahui membunuh dengan menyuntikkan dosis mematikan morfin atau diamorfin yang disinyalir digunakan untuk merawat ibunya.

Mayoritas korbannya adalah wanita lanjut usia. Shipman memanfaatkan kepercayaan pasien dan keluarga mereka untuk melakukan aksinya.

Ia sering mengklaim bahwa kematian pasiennya adalah akibat kondisi alami atau usia tua.

Dalam beberapa kasus ia bahkan memalsukan sertifikat kematian dan membuat catatan medis yang salah.

Dalam hampir semua kasus, tidak ada curiga bahwa dokter mereka dalang di balik kematian tersebut.

Pada akhir 1990-an seorang petugas pemakaman di Hyde mulai curiga karena tingginya jumlah pasien Shipman yang meninggal.

Banyak dari kematian itu terjadi dalam keadaan yang mirip yaitu sering ditemukan meninggal di rumah sendiri setelah bertemu Shipman dalam waktu yang dekat.

Kecurigaan semakin meningkat ketika Kathleen Grundy, seorang janda kaya dan mantan wali kota Hyde, ditemukan meninggal pada tahun 1998.

Shipman adalah dokter terakhir yang melihatnya hidup dan mengklaim bahwa kematian Grundy adalah akibat usia tua.

Tapi putri Grundy, Angela Woodruff, menemukan sesuatu yang mencurigakan yaitu wasiat baru yang menghapus seluruh keluarga Grundy sebagai ahli waris dan memberikan semua hartanya kepada Shipman.

Woodruff melaporkan hal ini kepada polisi yang kemudian memulai penyelidikan.

Mayat Grundy digali dan kemudian dilakukan otopsi yang menunjukkan adanya dosis besar diamorfin. Bukti ini membuka jalan bagi pengungkapan lebih lanjut.

Harold Shipman ditangkap pada September 1998. Penyelidikan lebih lanjut mengungkap pola kematian mencurigakan di antara pasien-pasiennya.

Pada Januari 2000, Shipman diadili atas tuduhan membunuh 15 pasiennya dan memalsukan dokumen sehingga dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

Penyelidikan independen yang dikenal sebagai Shipman Inquiry mengungkapkan bahwa jumlah korban Shipman jauh lebih besar yaitu 250 orang dari dugaan sebelumnya.

Harold Shipman ditemukan tewas gantung diri di sel penjaranya pada 13 Januari 2004, sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-58.

Banyak keluarga korban merasa marah karena Shipman tidak menghadapi keadilan penuh atas kejahatannya,sementara yang lain merasa lega bahwa bab gelap ini akhirnya ditutup.

Kasus Harold Shipman membawa perubahan besar dalam dunia medis dan sistem hukum Inggris yang mengakibatan pemerintah memperketat pengawasan terhadap dokter umum dan  prosedur sertifikasi kematian dan pengelolaan obat-obatan terkontrol.

Kepercayaan masyarakat terhadap profesi medis juga terguncang hebat akibat kasus ini.

Kisah Harold Shipman adalah pengingat bahwa individu yang dipercaya dapat menyalahgunakan kekuasaan dan juga  menjadi peringatan akan pentingnya sistem pengawasan yang efektif untuk mencegah tragedi serupa.

Share this post

Open chat
Hai, ada yang bisa dibantu?