Era tahun 1960-an tampaknya menjadi era kejayaan band asal Kota Liverpool: The Beatles. Di Inggris, band yang beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, Ringo Star, dan George Harrison itu berhasil menjual jutaan rekaman album musiknya.

Dikutip The Beatles karya Paul Shipton, Sejak kemunculan album pertama ‘Please Please Me’ pada 1963, album tersebut menduduki peringkat pertama. Setahun selanjutnya, The Beatles dinobatkan menjadi band paling popular di Inggris.

Majalah The Sunday Times bahkan membandingkan John Lennon dan Paul McCartney dengan Beethoven, komponis musik klasik yang terkenal di dunia.

The Beatles juga mensukseskan tripnya ke Amerika Serikat, negara yang mereka idam-idamkan. Ketika band ini tampil di siaran televisi The Ed Sullivan Show, sebanyak 73 juta rakyat Amerika Serikat menontonnya. Ini menjadi salah satu pertunjukan penting dalam sejarah musik populer di dunia.

Drummer The Beatles, Ringo, mengatakan, “America was ours now.”

Secara garis besar, kemunculan The Beatles membawa pengaruh signifikan dalam musik popular di Amerika Serikat. Grup musik tersebut membuka jalan bagi band-band British Rock untuk mencapai kesuksesan serupa.

Hanya dalam waktu beberapa tahun, The Beatles selain mampu mendominasi tangga lagu dan pasar industri musik dunia, juga menyebabkan terjadinya eksperimentasi musik. Di negara adidaya Amerika Serikat, eksperimentasi musiknya berbentuk folk-rock yang menggabungkan lirik yang bertemakan kepedulian sosial musik folk dengan gitar elektrik dan perangkat drum British Rock.

**

The Beatles mencapai puncak kesuksesannya saat menjelang tahun 70’. Paul memiliki ide setelah trip ke Amerika Serikat pada awal tahun 1967. Hasil dari idenya memunculkan album Sergeant Pepper’s Lonely Hearts Club Band. Album ini menjadi album terlaris sepanjang The Beatles eksis sebagai grup band musik.

Sergeant Pepper’s laris 32 juta kopi album, disusul album Revolver (27 juta kopi), Rubber Soul (16,5 juta kopi), The Beatles (16 juta kopi), dan Abbey Road (10 juta kopi) (Databoks Katadata, 2021).

Majalah musik Rolling Stone menyebutkan, “Album Sergeant Pepper’s bukan hanya menarik dari musiknya saja, tetapi juga sampul album yang ikonik.”

Sebagian orang percaya bahwa album Sergeant Pepper’s adalah album yang penting. Tahun 1967 adalah tahun ketika dunia berubah, Dari sisi politik, terjadi perang vietnam yang terus berlanjut. Saat itu pula, anak-anak muda Amerika mengeksplorasi ide baru dengan suara baru.

Kehadiran Sergeant Pepper’s pada tahun 1967 dikenal sebagai “the summer of love” atau musim cinta.

Baca juga: The Beatles Bubar, Mantan Personil Tetap Sukses

Penulis

  • Agil Kurniadi

    Lulusan Sejarah S1 dan S2 Universitas Indonesia ini merupakan penulis yang bergerak di berbagai isu seperti politik, ekonomi, dan sosial-budaya. Beberapa karyanya tercatat dalam konferensi nasional dan internasional. Ia sempat mempresentasikan karyanya di Universiti Malaya, sebuah universitas terbaik di Malaysia, tentang Reevaluasi Pembangunan di Timor Timur.

    Lihat semua pos

Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hai, ada yang bisa dibantu?