Memberantas Flu Spanyol ‘ala’ Pemerintah Kolonial
Ada beberapa upaya dari pemerintah koloial untuk menekan laju Flu Spanyol satu di antaranya dari segi budaya.
Ada beberapa upaya dari pemerintah koloial untuk menekan laju Flu Spanyol satu di antaranya dari segi budaya.
Malapetaka penyebaran awal wabah influenza (Flu Spanyol) itu diketahui berasal dari Kota Medan, lalu menyebar ke banyak daerah pada 1918.
Wabah influenza, atau disebut “flu Spanyol”, menyerang distrik itu pada tahun 1924. Kala itu, Koo Eng Hien telah berumur lima tahun yang tentu belum paham mengenai wabah.
Berdasarkan penuturan ayahnya, udara kala itu seperti diracuni. “Tidak ada satu keluarga pun yang tidak kehilangan anggotanya,” katanya. Bahkan, lanjutnya, orang yang pergi menguburkan meninggal setelah bersentuhan dengan jasad yang dikubur.
Pencatatan yang lebih valid barangkali bisa memperlihatkan jumlah masyarakat dunia yang terjangkit secara real. Itu yang terjadi saat ini. Tapi, lain hal jika dibandingkan dengan masa pandemi Influenza atau biasa disebut “Flu Spanyol”.
Jauh sebelum pandemi Covid-19 meluluhlantakkan dunia, sudah ada pandemi yang kurang lebih demikian. Namanya, virus Influenza tipe A dengan H1N1, atau pandemi Influenza 1918, atau juga biasa disebut “flu Spanyol”. Daya serangnya sama dengan Covid-19, virus ini menyerang sistem pernapasan yang bisa mengakibatkan kematian.