Review

Webinar umum bertajuk “Islam dan Politik Internasional” merupakan program yang informatif serta signifikan.

Webinar ini membicarakan tentang interaksi rumit antara Islam dan politik internasional, sebuah tema yang berguna dan atraktif.

Juru bicara dan pembicara yang berpengalaman di bidangnya menyampaikan pemahaman bagaimana ajaran Islam mempengaruhi dan berperan serta dalam dinamika politik global.

Mereka pula mengupas isu-isu baru seperti pertikaian di Timur Tengah, kedudukan lembaga Islam internasional, dan kekuatan politik Islam di berbagai macam negara.

Webinar ini bermanfaat untuk siapa-siapa saja yang hendak memperoleh wawasan lebih dalam perihal kedudukan agama di dalam politik internasional dan dinamika kompleks yang terikat dengannya.

Analisis

Perang dingin

  • Barry Buzan (1989-1990).
    Barry Buzan merupakan seorang ahli teori hubungan internasional yang ternama karena konsepnya mengenai keamanan internasional.
    Ia membawakan kedudukan utama dalam mengembangkan teori keamanan pasca-Perang Dingin dan mendalami transformasi di dalam politik internasional.
  • Multipolar.
    Setelah berakhirnya Perang Dingin, dunia menjelma menjadi multipolar yang bermakna pengaruh dunia tak lagi terfokus di kuasa dua negara adidaya saja, Amerika Serikat dan Uni Soviet.
    Hal ini mempengaruhi dinamika politik internasional dan memberikan makin besar ruang bagi aktor-aktor nasional dan regional untuk berperan.
  • Pembagian & perselisihan ideologi kecil.
    Walaupun konflik ideologi antara kapitalisme (Amerika Serikat) dan komunisme (Uni Soviet) sudah selesai, banyak pertentangan ideologi masih terlihat di dalam politik internasional.
    Faktor ini meliputi perbedaan pandangan politik, agama, dan nilai-nilai yang mempengaruhi hubungan antar negara.
  • Keamanan dan perubahan.
    Setelah berakhirnya Perang Dingin, konsepsi keamanan internasional pun menghadapi perubahan.
    Selain ancaman militer, isu-isu seperti terorisme, perniagaan narkoba, dan pertikaian regional menjadi kian penting dalam penataan politik keamanan internasional.
  • Konsolidasi Masyarakat Sipil.
    Prosedur pendemokrasian dan penggabungan rakyat sipil sudah merupakan fenomena utama di banyak negara pasca-Perang Dingin.
    Faktor ini berarti rakyat sipil, terliput kelompok agama seperti Islam, melakonkan kedudukan yang lebih kuat dalam politik domestik dan internasional.
  • Samuel Huntington.
    Konsep ini menyodorkan perspektif baru tentang dinamika politik pasca Perang Dingin.
  • Kebangkitan identitas.
    Huntington percaya bahwa setelah Perang Dingin, konflik-konflik besar di dalam politik internasional akan makin didasarkan atas perbedaan budaya dan identitas dibandingkan perbedaan ideologi atau ekonomi.
    Artinya agama, termasuk Islam, akan memainkan peran lebih besar dalam konflik dan kerja sama internasional.
  • Merekonstruksi politik dunia menjadi 8 peradaban besar.
    Huntington menyarankan hendaknya dunia menjalani rekonstruksi politik menjadi 8 peradaban besar, dan peradaban Islam adalah salah satunya.

Islam politik

  • Meningkatnya kemenangan politik Islamis dalam Pemilu.
    Ini adalah fenomena di mana partai atau kelompok berbasis Islam memenangkan pemilu dengan dukungan rakyat, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang peran agama dalam politik dan dampaknya terhadap hubungan internasional.
  • Hegemoni Gramsci.
    Konsep ini mengacu pada pengaruh dominan ideologi, nilai, dan kepentingan yang mempengaruhi pola pikir dan tindakan kolektif.
    Dalam konteks Islam dan politik internasional, hal ini mempunyai implikasi penting dalam menganalisis bagaimana suatu negara atau kelompok mempengaruhi agenda global dengan mengedepankan pandangan dan nilai-nilai tertentu.

Narasi pasca perang dingin

  • Barat dan Islam.

Ketegangan antara Barat dan dunia Islam melibatkan perselisihan politik, budaya, dan ekonomi antara negara-negara Barat dan negara-negara mayoritas Muslim, sehingga mempengaruhi hubungan internasional.

  • War On Terror.

War On Terror adalah operasi militer yang dilancarkan Amerika Serikat dan sekutunya untuk memerangi terorisme global setelah 11 September 2001.

Konflik utama terjadi di Afghanistan dan Irak yang menimbulkan kontroversi dan masalah etika.

  • Bahaya Hijau.

Bahaya hijau mengacu pada dampak serius perubahan iklim dan lingkungan terhadap perekonomian global, lingkungan hidup dan stabilitas politik, sehingga menyoroti perlunya tindakan global untuk mengatasi perubahan iklim.

Penulis

  • Aisyah Feni Yani Nur

    Aisyah Feni Yani Nur adalah seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan strata 1 yang saat ini sedang mengejar gelar sarjana dalam Hubungan Internasional di Universitas Lampung. Tahun masuknya adalah pada tahun 2022. Selama masa studinya, telah menunjukkan minat yang kuat dalam hukum internasional, kebudayaan dunia, dan seni lukis. Aisyah Feni Yani Nur memiliki visi yang kuat dalam pengembangan diri dan bertekad untuk menyelesaikan studi yang ditempuh dengan IPK yang baik di masa depan. Anda dapat menghubungi Aisyah Feni Yani Nur melalui email aisyahfeni123@gmail.com

    Lihat semua pos

Share this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hai, ada yang bisa dibantu?