Orang-orang banyak tidak paham, atau barangkali melupakan, tentang ilmu Leak. Seringkali, Leak dianggap sebagai makhluk halus. Orang-orang Melayu mengindentikkan Leak sebagai kuyang, makhluk berbentuk kepala terbang dengan organ dalam menjuntai.
Padahal, kenyataannya, Leak merupakan ilmu yang berasal dari ajaran tantra, suatu praktik ritual ibadah yang bertujuan pada pembebasan dari kebodohan dan kelahiran kembali. Utamanya, berkaitan dengan Tantra Bhairawa atau tantra aliran kiri.
Menurut catatan, praktik ritual Tantra Bhairawa ditujukan untuk mencapai pencerahan spiritual melalui pemenuhan nafsu duniawi. Jika nafsu terpuaskan, maka timbul kejenuhan sehingga pencerahan spiritual hadir bersama dengan kejenuhan itu.
Baca juga: Ketika Raja-Raja Mempraktikkan Leak
Dalam praktek ritual, aliran ini memiliki unsur-unsur dalam upacaranya yang disebut Pancamakarapuja. Pancamakarapuja adalah upacara melakukan kegiatan lima hal, dikenal dengan lima ma.
Lima ma itu antara lain Mada atau mabuk mabukan; Maudra atau tarian melelahkan hingga jatuh pingsan; Mamsa atau makan daging mayat dan minum darah; Matsya atau makan ikan gembung beracun; Matthuna atau bersetubuh secara berlebihan
Di Bali, ilmu Leak dikategorikan sebagai ilmu pengiwa atau “ilmu kiri”. Sampai saat ini, ilmu Leak banyak dipraktekkan orang-orang Hindu Bali meskipun upacaranya tidaklah seekstrim zaman dahulu.
Baca juga: Asal Usul Penyebaran Ilmu Leak
Editor: Agil Kurniadi